
Twitter Diguncang Perubahan CEO Baru: Strategi, Reaksi, Dampak, dan Masa Depan Platform
- lyn
- 0
- Posted on
Twitter diguncang perubahan CEO setelah Linda Yaccarino mengumumkan pengunduran dirinya pada 9 Juli 2025. Pergantian ini menandai akhir masa jabatan dua tahun yang penuh dinamika sejak dia mengambil alih posisi tersebut pada Juni 2023. Keputusan ini memicu spekulasi luas mengenai strategi baru platform, reaksi pengguna, serta arah masa depan Twitter—yang kini dikenal sebagai X.
Strategi Baru di Bawah Kepemimpinan Yaccarino
Yaccarino datang dengan misi besar: memperbaiki bisnis iklan yang anjlok sejak Elon Musk mengambil alih Twitter pada 2022. Dengan pengalaman ekstensif di NBCUniversal, dia bertugas mengembalikan kepercayaan pengiklan dan menstabilkan finansial perusahaan. Selama masa jabatannya, dia berhasil memulihkan sekitar 96% pengiklan besar yang sempat hengkang. Fokusnya termasuk memperkenalkan fitur-fitur baru seperti teks panjang, monetisasi akun, panggilan audio-video, integrasi dengan chatbot Grok, dan sistem verifikasi berbayar.
Reaksi Pengguna dan Publik
Reaksi terhadap perubahan ini sangat beragam. Beberapa menyambut langkah Yaccarino sebagai usaha profesional mengembalikan reputasi Twitter/X; namun banyak pula yang skeptis. Para pengiklan masih gamang karena kepemilikan Elon Musk yang penuh kontroversi, ditambah berbagai kebijakan konten dan moderasi yang sering berubah drastis.
Ketegangan internal, terutama dengan CFO dan kontroversi Grok—yang sempat menghasilkan konten ofensif—menambah tekanan. Tidak hanya itu, selebritas YouTube MrBeast sempat menawarkan diri secara publik untuk menjadi CEO baru, yang kemudian menjadi sorotan media dan menambah tanda tanya soal pengganti resmi.
Baca Juga: Prabowo Temui Megawati, Isu Pemakzulan Wapres Gibran
Dampak terhadap Kebijakan Platform
Banyak kebijakan moderasi yang dilonggarkan selama masa Yaccarino, sebagai bagian dari visi Musk untuk menjadikan X sebagai “everything app” dan menekankan kebebasan berbicara. Reformasi ini menciptakan kontroversi terkait misinformasi, hate speech, dan pelecehan, tanpa disertai kebijakan moderasi yang tegas.
Selain itu, restrukturisasi internal dan pemangkasan staf yang masif terus bergulir sebagai bagian dari strategi efisiensi, namun masih menimbulkan kekhawatiran soal budaya perusahaan dan stabilitas operasional.
Baca Juga: Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025 Armuzna
Arah Baru Media Sosial?
Twitter diguncang perubahan CEO dengan kepergian Yaccarino, menandai transisi besar bagi Twitter/X. Elon Musk kini memusatkan perannya sebagai Executive Chairman & CTO, sementara X resmi menjadi bagian dari xAI sejak Maret 2025 dengan valuasi sekitar US$33 miliar. Upaya transformasi X menjadi super-app—mirip WeChat—sekarang memasuki fase krusial, yang akan menentukan arah media sosial dan strategi inovasi platform ke depannya.
Masih belum jelas siapa CEO pengganti berikutnya. Penawaran seperti dari MrBeast memang mencuri perhatian, namun belum ada keputusan resmi yang diumumkan.
Baca Juga: Ernest Prakasa Hilang, X Kritik Hadiah Rolex Timnas
Kesimpulan
-
Pergantian CEO: Linda Yaccarino, yang menjabat sejak Juni 2023, mundur pada Juli 2025.
-
Strategi Baru: Fokus pada perbaikan bisnis iklan, memperkenalkan fitur monetisasi & integrasi AI.
-
Reaksi Publik: Campuran antara optimisme dan skeptisisme; ketegangan internal dan kontroversi terus berlanjut.
-
Kebijakan Platform: Moderasi dilonggarkan, risiko misinformasi bertambah; pendekatan Musk tetap kontroversial.
-
Masa Depan X: Masih abu-abu; platform berusaha jadi super-app, kini berada di bawah kendali xAI bersama Musk.